Di Madura sendiri, setidaknya ada dua perguruan silat yang cukup terkenal. Yakni Pamur dan Jokotole Selain terkenal dengan karapan sapi dan kontes sapi sono, Madura juga memiliki perguruan seni beladiri silat sendiri. Perguruan silat tersebut lahir dan tumbuh besar di Madura. Silat sendiri merupakan seni beladiri asli Indonesia. Walau demikian, banyak sekali perguruan silat di seluruh Indonesia yang hingga kini masih berkembang.
Di Madura sendiri, setidaknya ada dua perguruan silat yang cukup terkenal. Yakni Pamur dan Jokotole. Keduanya memiliki sejarah dan ciri khas tersendiri.
- Pamur
Pencak Silat Angkatan Muda Rasio (Pamur) berdiri di Pamekasan. Didirikan oleh Raden Hasan Habudin pada 31 Desember 1951. Ciri khas dari silat Pamur adalah menggabungkan antara materi, praktik, dan ilham. Di mana, unsur ilham lebih dominan dibandingkan yang lain. Sehingga tidak heran kalau para siswa perguruan silat Pamur biasanya diberi amalan-amalan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan agar mendapat ilham lebih mudah.
Gerakan-gerakan dalam Pamur merupakan gerakan gabungan dari berbagai perguruan silat di Indonesia. Karena Raden Hasan Habudin, sebelum mendirikan Pamur, telah melanglang buana ke kurang lebih 32 padepokan silat.
- Jokotole
Nama Jokotole diambil dari nama tokoh Madura putra dari Potrè Konèng. Pendiri PPS Jokotole adalah Suhaimi. Sebelumnya, nama perguruan silat ini bukan Jokotole, tetapi Sumber Gaya. Tepatnya di Kec. Kamal Bangkalan, Sumber Gaya dirintis oleh Moh. Halil dan selanjutnya dipimpin oleh H. Musthafa. Suhaimi sendiri merupakan sisa-sisa murid dari perguruan silat Sumber Gaya yang selanjutnya meneruskan perjalanannya. Pada tahun 1975 dan 1976, Suhaimi menjadi juara dalam kejuaraan silat nasional yang diselenggarakan IPSI. Saat itu, keadaan perguruan silat Sumber Gaya sedang terancam punah karena siswa-siswanya yang sulit untuk bertahan dan terus aktif.
Setelah kemenangan itu lah, Suhaimi kemudian mengganti nama Sumber Gaya menjadi lebih khas Madura, yakni Jokotole.
Ciri Khas silat Jokotole adalah dalam gerakannya yang cepat dank eras. Nyaris tidak terlihat keindahan dan seni di dalamnya. Ini cocok sebagai gambaran atas masyarakat Madura yang cenderung keras. Aspek dalam silat Jokotole antara lain olah raga, bela diri, seni, dan kebatinan. Keempatnya berada dalam takaran seimbang. Kebatinan dalam Jokotole lebih dekat kepada olah jiwa agar lebih tenang. Salah satunya melalui latihan pernafasan.